bagai merasakan naga didalam hati,
bagai meletakkan bara di dalam jiwa,
merasakan kepunahan sang malaikat,
membiarkan hidup sang laknat.
melihat diri yang mati terpana oleh mata,
tercungap derita mengejar mentari,
lalu terkilan jasad terkelu hampa,
manalah kubur jika benar-benar mati?.
patah tulang lidah,
bernafas dengan mata,
mendengar guna hidung,
berlari dengan tangan.
air jiwa melimpah,
tak tertadah telapak naga,
berhenti terkenang,
si aku yang masih beriman.
Copyright © 2011-2012 farhahZaba
menulis untuk diriku sebagai peringatan.
No comments:
Post a Comment
ujar saja jika perlu.